BAHAN PEMBUATAN PUPUK DENGAN MENGGUNAKAN AIR SENI


Air seni, maaf air kencing ternyata banyak manfaatnya. Kotoran cairan hasil manusia ini memang barang kotor najis dan tentu saja harus dibuang jauh-jauh. Baunyapun tak sedap. Tetapi dibalik semua itu ternyata cairan ini bias kita manfatkan sebagai bahan pembuatan pupuk untuk tanaman. Tentu saja ini melalui proses agar aroma “terapi” dari air seni tersebut berubah.

Menurut hasil penelitian manusia mampu menghasilkan ± 500 liter pertahun. Jumlah itu setara dengan 4 kg N, 0,5 kg fosfat dan 1 kg potassium. Nah hebat kan tubuh kita ternyata merupakan pabrik urea fosfat dan masih bayak zat lain yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Pemanfaatan air seni/kencing sebenarnya sudah berlangsung puluhan tahun yang lalu atau bahkan lebih dari itu. Nenek moyang kita memanfaatkan air seni dengan campuran abu dapur kemudian setelah beberapa saat baru digunakan sebagai pupuk tanaman. Tentu saja bahan tersebut masih berbau.

Di negara-negara maju pengolahan limbah seering disebut dengan Ecosan (Ecological Satitation). Karena di Negara tersebut masalah limbah manusia menjadi sangat serius. Sejumlah negara sudah mulai menggalakkan program daur ulang limbah manusia ini. Sebut saja Cina, Zimbabwe, Meksiko, India, dan Uganda. Bahkan, beberapa negara Eropa juga turut serta dalam program ini, misalnya Jerman dan Swedia. Menurut Ian Caldwell dan Arno Rosemarin dari Stockholm Environment Institute, Swedia, penggunaan urin dan kotoran manusia sebagai pupuk adalah cara utama dalam menerapkan pertanian berkelanjutan. Lebih jauh lagi, hal tersebut dapat membantu tercapainya ketahanan pangan dan mendukung tersedianya nutrisi bagi tanaman yang lebih baik.

Ada beberapa cara pengolahan  air seni agar aman digunakan, yaitu dengan proses pembuatan larutan MOL (mikroorganisme local). Caranya, kumpulkan air seni dalam jerigen kurang lebih 10 liter kemudian setelah terkumpul digunakan untuk merendam bonggol pisang yang sudah di tumbuk halus, ingat ditumbuk bukan dicacah. Biasanya sebagai perbandingan asal tumbukan bonggol pisang (jawa: kaclop) bisa terendam air seni sebanyak 10 liter tadi.

Diamkan selama ± 7 hari, setelah itu cairan/larutan MOL siap digunakan. Aplikasinyapun sangat mudah, bisa disemprotkan ketanaman atau disiramkan ketanah sekitar perakaran tanaman dengan perbandingan 1 liter MOL/10 liter air. Perlu diketahui bahwa hasil fermantasi air seni dengan bonggol pisang tersebut sudah tidak berbau pesing lagi. Setelah tanaman kita pupuk dengan larutan air seni yang sudah difermentasikan tersebut hasilnya memang diketahui sangat bagus. 

Untuk tanaman padi rintisan organik misalnya, hasilnya bisa mencapai 7-8,75 ton/ha tanpa tambahan pupuk pabrik jenis apapun. Padahal umumnya hasil padi yang diusahakan petani hanya mencapai 6-7 ton/ha. Itupun sarana produksi yang digunakan khususnya pupuk harus mengeluarkan uang alias membeli. Nah dengan adanya upaya pemanfaatan fermentasi air seni tersebut permasalahan pupuk di petani sedikit banyak dapat teratasi, karena kebutuhan akan pupuk dapat teratasi dan yang jelas murah, ramah lingkungan dan hasilnya menguntungkan.

Manfaat lain yang kita peroleh dengan memanfaatkan urine manusia bagi petani adalah dapat mengatasi kelangkaan pupuk anorganik/pupuk pabrik yang selama ini membuat kelimpungan para petani. Cuma masalahnya adalah ada sebagian orang yang menyatakan penggunaan urine manusia tidak diperbolehkan dengan alasan bahwa urine adalah barang najis. Pendapat itu sah-sah saja. Menurut hemat penulis, benar. urine adalah najis akan tetapi setelah melalui proses yang panjang dan berubah bau dan bukan seratus persen urine lagi apakah itu tetap tidak diperbolehkan ?. Tapi yang jelas lepas dari semua perdebatan itu hasilnya lebih bermanfaat bagi kehidupan kita. Selamat mencoba???

sumber:http://blog.umy.ac.id
Share this article :
+
Previous
Next Post »
0 Komentar untuk "BAHAN PEMBUATAN PUPUK DENGAN MENGGUNAKAN AIR SENI"